Showing posts with label wisata. Show all posts
Showing posts with label wisata. Show all posts

Perjalanan Menikmati Keindahan Alam Gunung Bromo

Gunung Bromo
Bromo berasal dari bahasa sanskerta Brahma,  seorang dewa utama Hindu. Gunung bromo adalah gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Bila pertama kali mengunjungi objek wisata gunung bromo, akan merasakan suasana yang dingin dengan suhu mencapai 10 hingga 0 derajat celsius.  Objek wisata Gunung bromo menyuguhkan pemandangan matahari terbit yang sangat indah dan juga padang pasir yang luasnya mencapai 10 km².

Gunung Bromo berlokasi dan terletak di empat kabupaten pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Yaitu di antara Kaputen Malang , Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kapupaten Lumajang. Karena terletak dan berlokasi di empat kabupaten sehingga gunung Bromo sangat mudah di akses dan transportasi ke Bromo sangat mudah dari berbagai penjuru kota di Jawa Timur.

Jalur yang biasa dan banyak ditempuh oleh para wisatawan adalah melalui jalur kab. Probolinggo. Untuk menuju jalur tersebut dapat ditempuh dengan tiga cara yaitu :
  • Melalui udara, dengan membeli tiket pesawat jurusan Surabaya. Sampai di Bandara Juanda ada pilihan bus Damri yang mengantar kita ke terminal bus Bungurasih Surabaya. PIlih bus jurusan Jember atau Banyuwangi. Kepada kondektur bus, katakan bahwa Anda ingin turun di Probolinggo. Sampai Terminal Probolinggo, Anda bisa naik angkutan desa ke jurusan Kecamatan Ngadisari.
  • Melalui jalur kereta api, Anda bisa naik kereta api eksekutif Agro Angrek atau kereta api ekonomi non-AC Gaya Baru arah Surabaya. Dari Stasiun Kereta Api Gubeng, Surabaya, Anda bisa naik Kereta Api Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi yang berangkat pukul 09.00 WIB setiap harinya. Anda beli tiket sampai Stasiun Probolinggo saja. Dari Stasiun Probolinggo bisa naik angkutan kota ke Terminal Bus Probolinggo untuk ganti angkutan desa ke Kecamatan Ngadisari, kota terakhir sebelum ke Gunung Bromo.
  • Melalui jalur bus, dapat ditempuh dengan menaiki bus yang langsung ke Probolinggo. Kemudian ganti angkutan desa ke Kecamatan Ngadisari

Di Kecamatan Ngadisari banyak pilihan tempat menginap. Bisa di hotel atau rumah-rumah penduduk yang sekamar hanya 100 hingga 200 ribu rupiah saja.

mobil jeep hardtop
Untuk melihat matahari terbit ke Gunung Bromo lokasinya berada di Penanjakan. Kita perlu menyewa mobil jip hardtop untuk mengantar kita menyeberangi lautan pasir. Untuk sewa mobil ini Anda bisa patungan dengan beberapa wisatawan. Satu mobil cukup untuk tujuh orang. Anda harus sudah memesan mobil jip ini pada malam hari. Pemilik hotel jam 03.00 WIB akan membangunkan Anda untuk berangkat melihat matahari terbit. Supir jip disini sangat mahir menyetir mobilnya di lautan pasir yang gelap.

Jangan lupa membawa jaket, syal, sarung tangan, dan topi penutup telinga. Karena selain dinginnya udara, juga angin kencang membuat Anda kedinginan. Sangat beruntung apabila Anda datang tidak dalam keadaan cuaca mendung sehingga leluasa melihat matahari terbit.

Sekitar pukul 04.45 WIB matahari akan terbit perlahan-lahan. Sekitar 30 menit Anda akan takjub melihat keindahan matahari terbit sampai akhirnya matahari terang berendang dan puncak Gunung Bromo terlihat bersebelahan dengan Gunung Batok.

Setelah puas menikmati pemandangan sunrise di Penanjakan, tujuan selanjutnya kawah Gunung Bromo. Mobil jip sewaan akan mengantar Anda sampai pemberhentian terakhir di dekat pura di kaki Gunung Bromo.

Untuk mencapai kawah gunung bromo harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga. Dari puncak Gunung Bromo yang tingginya 2.392 mdpl, akan terlihat langsung kawah yang mengeluarkan asap putih dan sedikit berbau belerang. Pemandangan di bawah berupa lautan pasir dan Pura Hindu menjadi pelengkap dalam perjalanan menikmati keindahan gunung Bromo.

Wisata Candi di Yogyakarta Yang Wajib Di Kunjungi

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur

Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.


Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.

Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya.


2. Candi Ijo

Candi Ijo
Satu diantaranya yang belum banyak menjadi perbincangan adalah Candi Ijo, sebuah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam.

Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak. Bangunan pada teras tertinggi adalah yang paling sakral. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha. Ada pula arca yang menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang dan mengarah pada sisi tertentu. Berbeda dengan arca di Candi Prambanan, corak naturalis pada arca di Candi Ijo tidak mengarah pada erotisme.

Menuju bangunan candi perwara di teras ke-11, terdapat sebuah tempat seperti bak tempat api pengorbanan (homa). Salah satu karya yang menyimpan misteri adalah dua buah prasasti yang terletak di bangunan candi pada teras ke-9. Mengunjungi candi ini, anda bisa menjumpai pemandangan indah yang tak akan bisa dijumpai di candi lain.


3. Candi Sambisari

Candi Sambisari
Tak ada perasaan aneh yang menghinggapi Karyowinangun pada sebuah pagi di tahun 1966. Cangkul yang diayunkan ke tanah membentur sebuah batu besar yang setelah dilihat memiliki pahatan pada permukaannya. Batu berpahat yang ditemukan itu diduga merupakan bagian dari candi yang mungkin terkubur di bawah areal sawah. Dan benar, batu-batu itu memang merupakan komponen sebuah candi.

Selang 21 tahun sesudahnya, keindahan candi akhirnya bisa dinikmati. Kompleks candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Terdapat 2 pagar yang mengelilingi kompleks candi, satu pagar telah dipugar sempurna, sementara satu pagar lainnya hanya ditampakkan sedikit di sebelah timur candi. 

Bangunan candi induk cukup unik karena tidak mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Beragam hiasan yang umumnya berupa simbar baru dijumpai pada bagian tubuh hingga puncak candi bagian luar. Figur makara di Sambisari dan merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.
Mengelilinginya, anda akan menjumpai 3 relung yang masing-masing berisi sebuah arca. Di sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang dikalungkan di lehernya.

Lingga dan yoni di bilik candi induk ini juga dipakai untuk membuat air suci. Keluar dari candi induk dan menuju ke barat, anda bisa melihat ketiga candi perwara (pendamping) yang menghadap ke arah berlawanan. Beberapa foto yang menggambarkan lingkungan sawah Karyowinangun sebelum digali dan kondisi awal candi ketika ditemukan bisa ditemui. 


4. Candi Tara

Candi Tara
Padahal, ada banyak candi bercorak Budha yang terdapat di Yogyakarta, salah satu yang berkaitan erat dengan Borobudur adalah Candi Tara. Candi yang terletak di Kalibening, Kalasan ini dibangun oleh konseptor yang sama dengan Borobudur, yaitu Rakai Panangkaran. Karena letaknya di daerah Kalasan, maka candi ini lebih dikenal dengan nama Candi Kalasan.

Selesai dibangun pada tahun 778 M, Candi Tara menjadi candi Budha tertua di Yogyakarta. Bangunan candi secara vertikal terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Bagian kaki candi adalah sebuah bangunan yang berdiri di alas batu berbentuk bujur sangkar dan sebuah batu lebar. Sementara, di sekeliling kaki candi terdapat hiasan sulur-suluran yang keluar dari sebuah pot.

Tubuh candi memiliki penampilan yang menjorok keluar di sisi tengahnya. Di bagian permukaan luar tubuh candi terdapat relung yang dihiasi sosok dewa yang memegang bunga teratai dengan posisi berdiri. Bagian puncak candi berupa bujur sangkar yang melambangkan Kemuncak Semeru dengan hiasan stupa-stupa. Terbukti, Panangkaran yang beragama Hindu membangun Candi Tara atas usulan para pendeta Budha dan dipersembahkan bagi Pancapana yang juga beragama Budha.


5. Candi Kedulan - Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Candi Kedulan
Candi Kedulan adalah sebuah candi bercorak Hindu yang terdapat di Dusun Kedulan, kurang lebih 3 kilometer dari Candi Kalasan. Kesenangan yang berbeda akan didapatkan bila mengunjungi candi ini, sebab anda bisa menikmati proses rekonstruksi candi yang sangatlah rumit.

Lokasi penggalian Candi Kedulan berisi batu-batu candi yang tersebar ke segala penjuru dan bagian kaki candi induk yang tampak masih menyatu. Di lokasi penggalian inilah kompleks Candi Kedulan yang terdiri dari 1 candi induk dan 3 candi perwara (pendamping) semula berdiri. Mengelilingi daerah sekitar lokasi penggalian, akan dijumpai batu-batu candi yang tengah direkonstruksi dengan cara mencocokkan batu satu dengan batu lainnya.

Batu yang telah berhasil dicocokkan diberi simbol-simbol tertentu yang ditulis menggunakan kapur. Tampak konstruksi sementara bangunan pagar pembatas selasar candi, atap, bilik candi dan beberapa bagian tubuh candi lainnya. Terlihat pula lingga dan yoni yang diduga merupakan komponen yang mengisi bilik candi.

Atap candi terdiri atas 13 lapis batu andesit. Di ruang informasi itu pula, anda bisa melihat puing-puing puing-puing mangkuk berhias dan barang gerabah yang diduga digunakan dalam ritual peribadatan di candi ini. Selain itu, ada juga kayu-kayu yang berasal dari pepohonan yang tumbuh semasa candi ini berdiri. Pada dinding ruangan, terdapat gambaran lapisan tanah tempat batu-batu candi ditemukan, serta foto-foto yang menggambarkan proses penggalian yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Beberapa arkeolog menduga bahwa prasasti tersebut berkaitan dengan pendirian Candi Kedulan. Desa Pananggaran yang diceritakan pada prasasti diduga berada di wilayah sekitar candi, begitu pula bendungan yang dimaksud. Kondisi candi yang masih dalam tahap rekonstruksi justru menambah kesenangan ketika mengunjunginya.


6. Candi PawonDesa Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia

Candi Pawon
Candi Pawon terletak 1,5 km ke arah barat dari Candi Mendut dan ke arah timur dari Candi Borobudur, juga merupakan sebuah candi Budha. Saat diteliti secara lengkap pada reliefnya, ternyata merupakan permulaan relief Candi Borobudur.

Banyak orang mengira Candi Pawon merupakan sebuah makam, namun setelah diteliti ternyata merupakan tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala. Candi ini terbuat dari batu gunung berapi. Ditinjau dari seni bangunannya merupakan gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi Pawon terletak tepat di sumbu garis yang menghubungkan Candi Borobudur dan Candi Mendut.

Kemungkinan candi ini dibangun untuk kubera. Candi ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa (dagoba) dan dinding-dinding luarnya dengan gambar-gambar simbolis.


7. Candi PrambananJalan Raya Jogja - Solo Km 16 Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia

Candi Prambanan
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.


8. Istana Ratu BokoJalan Raya Jogja-Solo, Prambanan, Yogyakarta, Indonesia

Istana Ratu Boko
Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara memiliki arti biara di bukit yang penuh kedamaian,didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Istana ini terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur.

Bila masuk dari pintu gerbang istana, anda akan langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi akan menyambut anda. Sekitar 45 meter dari gapura kedua, anda akan menemui bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi Batu Putih. Candi itu berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan memiliki 2 teras. Sesuai namanya, candi itu digunakan untuk pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan kolam akan ditemui kemudian bila anda berjalan kurang lebih 10 meter dari Candi Pembakaran.

Melangkah ke bagian timur istana, anda akan menjumpai dua buah gua, kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan stupa Budha yang terlihat tenang. Gua yang berada lebih atas dinamakan Gua Lanang sedangkan yang berada di bawah disebut Gua Wadon. Meski didirikan oleh seorang Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Memang, saat itu Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu.
Sedikit yang tahu bahwa istana ini adalah saksi bisu awal kejayaan di tanah Sumatera. Itu ditunjukkan dari adanya bangunan berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang tertinggal hanya batur-batur dari batu saja.



9. Candi PlaosanDukuh Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Jawa Tengah 57454, Indonesia

Candi Plaosan
Candi Plaosan dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya, Pramudyawardani. Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.

Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Bangunan Candi Plaosan Lor memiliki halaman tengah yang dikelilingi oleh dinding dengan pintu masuk di sebelah barat. Candi Plaosan Kidul juga memiliki pendopo di bagian tengah yang dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi 2 tingkat dan tiap-tiap tingkat terdiri dari 4 candi.

Seluruh kompleks Candi Plaosan memiliki 116 stupa perwara dan 50 candi perwara. Stupa perwara bisa dilihat di semua sisi candi utama, demikian pula candi perwara yang ukurannya lebih kecil. Dua buah prasati juga bisa ditemui, yaitu prasasti yang di atas keping emas di sebelah utara candi utama dan prasasti yang ditulis di atas batu di Candi Perwara baris pertama.

Teras Candi Plaosan berbeda dengan teras candi lain yang dibangun di masa yang sama. Jika melihat sekeliling candi, Candi Plaosan sebenarnya merupakan kompleks candi yang luas. Hal itu dapat dilihat dari adanya pagar keliling sepanjang 460 m dari utara ke selatan serta 290 m dari barat ke timur, juga interior pagar yang terdiri atas parit sepanjang 440 m dari utara ke selatan dan 270 m dari barat ke timur.


10. Candi GampinganPiyungan, Bantul, Yogyakarta, Indonesia

Candi Gampingan
Candi pada umumnya memiliki relief yang hanya dihias oleh arca. Tetapi tidak pada Candi Gamping yang memiliki relief cantik yang khas, sebuah candi yang ditemukan secara tak sengaja oleh pengrajin batu bata di Dusun Gampingan, Piyungan, Bantul pada tahun 1995.

Salah satu relief cantik yang bisa dijumpai di candi ini adalah relief hewan yang ada di kaki candi. Relief hewan di Gampingan begitu natural hingga bisa diketahui jenis hewan yang digambarkan. Cukup jarang candi yang memiliki relief demikian, setidaknya hanya Candi Prambanan dan Mendut yang dikenal memiliki relief serupa.

Pada Candi Gamping jenis hewan yang mendominasi adalah burung. Ada pula relief burung pelatuk yang digambarkan memiliki jambul di atas kepala, paruh yang agak panjang dan runcing serta sayap yang tidak mengembang. Relief hewan lain yang juga banyak digambarkan adalah katak. Katak yang sering muncul dari air juga melambangkan pembaharuan kehidupan dan kebangkitan menuju arah yang lebih baik.

Figur Jambhala di candi ini berbeda dengan yang ada di candi lainnya. Umumnya, Jambhala di candi lain digambarkan dengan mata lebar yang menatap ke arah pemujanya disertai dengan beragam hiasan yang melambangkan kemakmuran dan kemewahan.


11. Candi MendutBorobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia

Candi Mendut
Candi Mendut terletak 3 km ke arah timur dari Candi Borobudur, merupakan candi Budha yang dibangun tahun 824 Masehi oleh Raja Indera dari wangsa Syailendra. Di dalam Candi Mendut terdapat 3 (tiga) patung besar.
  1. Cakyamuni yang sedang duduk bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
  2. Awalokiteswara sebagai Bodhi Satwa membantu umat manusia Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
  3. Maitreya sebagai penyelamat manusia di masa depan Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya. Candi ini sering dipergunakan untuk merayakan upacara Waisak setiap Mei pada malam bulan purnama dan dikunjungi para peziarah dari Indonesia maupun manca negara.
Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya persegi empat dan mempunyai pintu masuk di atas tangganya. Atapnya juga persegi empat dan bertingkat-tingkat, ada stupa di atasnya.

7 Pantai Terindah di Pulau Bali, Indonesia

Bali merupakan tempat wisata yang diakui oleh seluruh dunia dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya yang sangat kental, pantai di Bali pun merupakan salah satu dari 10 pantai terbaik di dunia. Berikut ini adalah 7 pantai terindah di pulau Bali:


1. Pantai Padang Bai

Pantai Padang Bai terletak di pelabuhan penyeberangan Bali - Lombok. Pantai Padang Bai memiliki keindahan dan kebersihan yang tetap terjaga. Bagi pemancing dan penyelam sangat suka dengan pantai Padang Bai, karena biarpun bersenelahan dengan pelabuhan tetapi biota lautnya masih sangat terjaga dengan baik. Namun hati-hati kalau ingin menyelem di Pantai Padang Bai, terkadang arusnya sangat kencang.


2. Pantai Legian dan Seminyak

Pantai yang terletak di utara pantai kuta mempunyai suasana yang sama dengan pantai Kuta, tetapi di pantai Legian dan Seminyak memiliki tingkat kebersihan yang baik dengan suasana yang tidak begitu ramai dibanding tetangganya pantai Kuta. Penggemar foto biasanya sangat menyukai tempat ini karena memiliki suasana variatif ketika sunset tiba.


3. Pantai Dreamland

Pantai Dreamland sangat disukai para turis mancanegara, pasir putihnya membentang sangat luas dan karang-karang besar memperindah pantai Dereamland. Dreamland adalah salah satu pantai pasir putih di Bali yang sangat indah dan eksotik. Hanya sayang akses ke tempat ini agak susah karena harus memasuki komplrk perumahan mewah dan jalan yang sangat curam ke bawah, sangat berbahaya ketika musim hujan.


4. Pantai Sanur

Daerah Sanur dan sekitarnya salah satu daerah wisata yang pertama berkembang di Bali. Suasana desa dan kedamaian lebih terasa dibanding pantai didaerah lainnya. Semenjak direnovasi besar-besaran, pantai Sanur saat ini berubah menjadi pantai yang sangat cantik dan bersahabat. Banyak aktifitas dan resort-resort yang berada didaerah Sanur tersebut. Ini membuat pantai Sanur menjadi pantai alternatif yang layak dikunjungi.


5. Pantai Amed dan Tulamben

Pantai Amed dan Tulamben adalah pantai yang bersebelahan dan memiliki banyak kesamaan, dari letak maupun keindahaannya namun pantai Amed masih sangat perawan dan tidak banyak turis domestik yang datang kemari. pantai Tulamben sangat disenangi oleh para Driver yang ingin menyelam di pantai Sanur. Di pantai Sanur juga terdapat bangkai kapal perang US yang karamdan tidak terlalu dalam. Sehingga pantai ini adalah salah satu pantai yang eksotik di Bali.


6. Pantai Lovina

Pantai Lovina terletak di utara pulau Bali, karakter di pantai ini sedikit berbeda dari pantai-pantai Bali lainnya karena pasir hitamnya. Selain itu yang sangat terkenal di Pantai Lovina adalah setiap pagi kita bisa melihat segerombolan Ikan Lumba-lumba, untuk meluhat ikan lumba-lumba kita bisa menyewa perahu nelayan secara langsung pada nelayannya. Jangan lupa membawa lensa tele dan bisa saja tiba-tiba lumba-lumba tersebut muncul disamping anda.


7. Pantai Candi Dasa

Disebelah timur Pulau Bali dan 2 perjalanan dari Denpasar anda akan menemui daerah wisata yang cukup dikenal yaitu candi Dasa, dan keindahan pantainya yang sangat memukau. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di pantai ini, salah satunya adalah snorkeling dan diving bisa anda lakukan disini.

Pantai Pelabuhan Ratu - Pesona Alam Berpadu Pesona Mistis

Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu - Pantai Pelabuhan Ratu merupakan salah satu obyek wisata kebanggaan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pelabuhan Ratu cukup terkenal karena panorama alamnya yang indah, udaranya yang sejuk dan hamparan pasir pantainya yang luas. Keindahan panorama alam perairan pinggiran Laut Selatan itu berpadu dengan cerita mistis tentang seorang ratu penguasan laut selatan.

Pantai Pelabuhan Ratu juga terkenal dengan gelombang air laut (ombak) yang tinggi dan stabil sehingga menjadi tempat tujuan bagi para pecinta surfing dibulan Mei hingga Oktober ketika kondisi ombak sedang tinggi. Beberapa tempat surfing yang biasa sering didatangi wisatawan seperti Batu Guram, Karang Sari, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ujung Genteng dan Tujuh Ombak.

Diatas batu karang yang menjorok ke pantai kita bisa melihat deburan ombak yang menabrak karang dengan suara yang bergemuruh serta aktifitas para nelayan setempat yang sedang mencari ikan dikejauhan pantai. Jika kita beruntung kita dapat menemui tradisi-tradisi masyarakat setempat yang biasa dilakukan dipinggir pantai seperti acara pesta laut dengan melarungkan kepala kerbau dan sesaji lainnya ke tengah laut yang biasa di selenggarakan setiap tanggal 5 April. Acara tahunan lainnya yaitu rutial mandi suci yang biasa disebut masyarakat setempat Ngabungbang.


Kamar_308
Dibalik keindahan Pantai Pelabuhan Ratu yang mempesona kita secara kasat mata juga disuguhkan dengan aura mistis yang cukup kental, sebut saja Hotel Inna Samudera Beach yang pernah menjadi tempat penginapan favorit Presiden RI Soekarno. Banyak mitos yang berkembang dilingkungan setempat bahkan di Jawa Barat kalau di hotel tersebut Nyi Roro Kidul pernah singgah yang tepatnya dikamar No. 308. Kamar tersebut sering dijadikan tempat bersemedi mencari ketenangan batin dan keberkahan hidup.

Pengunjung/wisatawan hotel boleh melihat-lihat suasana kamar tersebut yang menggambarkan kemegahan istana penguasa pantai selatan dengan dominasi warna hijau dimana merupakan warna kesukaan dari Nyi Ratu Roro Kidul.

Telepas dari semua itu Pantai Pelabuhan Ratu juga merupakan surganya penyu, Pantai Pelabuhan Ratu terkenal sebagai tempat bertelur dan berbiaknya penyu. Kita tentu berharap semoga keseimbangan alam yang terdapat di Pelabuhan Ratu terus tetap terjaga baik itu pesona alamnya dan ekosistem kehidupan sekitarnya.

Candi Prambanan (Candi Rorojonggrang) - Candi Hindu Tercantik dan Termegah di Asia Tenggara

Candi Prambanan (Candi Rorojonggrang) - terletak di jalan Solo Km 16, Desa Prambanan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Yogyakarta, Indonesia. Dibangun pada masa Kerajaan Mataram di abad ke VIII Masehi.

Candi Prambanan dibangun untuk memuliakan Dewa Siwa sebagaimana tertulis dalam prasasti Siwagrha. Nama asli Candi Prambanan dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti: 'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa').

Didalam Candi Prambanan terdapat beberapa macam arca :




1. Arca Siwa Mahaguru


Terletak di Candi Siwa bagian dalam sebelah selatan. Arca ini memiliki postur tubuh agak gemuk dan berjenggot. Syiwa Mahaguru digambarkan dalam posisi berdiri menghadap ke Candi Brahma di selatan dengan tangan kanan memegang tasbih sdan tangan kiri memegang sebuah kendi. Di belakangnya, di sebelah kiri terdapat pengusir lalat dan di sebelah kanan terdapat trisula. Konon Arca Syiwa Mahaguru ini menggambarkan seorang pendeta penasihat kerajaan.



2. Arca Siwa Mahadewa

Pintu masuk ke ruang utama letaknya segaris dengan pintu masuk ke ruang timur. Ruang utama ini disebut Ruang Syiwa karena di tengah ruangan inilah terdapat Arca Syiwa Mahadewa dalam posisi berdiri di atas teratai dengan satu tangan terangkat di depan dada dan tangan lain mendatar di depan perut. Arca Syiwa tersebut terletak di atas umpak (landasan) setinggi sekitar 60 cm, Konon Arca Syiwa ini menggambarkan Raja Balitung dari Mataram Hindu (898 - 910 M) yang dipuja sebagai Syiwa.



3. Arca Siwa Ganesha

Dalam ruang barat adalah letak Arca Ganesha dengan posisi bersila di atas padmasana (singgasana bunga teratai), kedua telapak kaki saling bertemu. Kedua telapak tangan menumpang di lutut dalam posisi tengadah, sementara belalainya tertumpang dilengan kiri. Arca Ganesha ini menggambarkan putra mahkota Raja Balitung. selempang di bahu menunjukkan bahwa ia juga seorang panglima perang.




4. Arca Durga Mahisasuramardini (Arca Rorojonggrang)

Terletak di ruang utara Candi Siwa, Arca Durga Mahisasuramardini sebagai dewi kematian yang menggambarkan permaisuri Raja Balitung. Durga digambarkan sebagai dewi bertangan delapan dalam posisi berdiri di atas Lembu Nandi menghadap ke Candi Wisnu. Satu tangan kanannya dalam posisi bertelekan pada sebuah gada, sedangkan ketiga tangan lainnya masing-masing memegang anak panah, pedang dan cakram. Satu tangan kirinya memegang kepala Asura, raksasa kerdil yang berdiri di atas kepala mahisa (lembu), sedangkan ketiga tangan lainnya memegang busur, perisai dan bunga. Arca Durga ini oleh masyarakat sekitar disebut juga Arca Rorojonggrang, karena arca ini diyakini sebagai penjelmaan Rorojonggrang. Rorojonggrang adalah putri raja dalam legenda setempat, yang dikutuk menjadi arca oleh Bandung Bandawasa.


Candi Prambanan memiliki 240 bangunan candi yang terbagi menjadi 6 bagian. Dimulai dari pintu masuk utama gerbang bagian timur, kompleks Candi Prambanan terdiri dari :

  1. 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
  2. 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
  3. 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan
  4. 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti
  5. 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
  6. 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68
Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.

Tiga candi utama menghadap ke timur adalah sebagai lambang trimurti. Dari setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Rorojonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. 

Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).
Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.
,

10 Negara Bersalju Terindah di Dunia


Hampir semua negara yang berada di luar garis 40 derajat lintang selatan dan 40 derajat lintang utara selalu mengalami hujan salju pada periode tertentu. Salju yang turun kadang bisa menambah keindahan, tapi juga bisa memperburuk keindahan. Banyak sekali negara yang justru mempunyai pemandangan yang indah dikarenakan salju yang turun.

Dan dari sekitar enam puluhan negara yang merasakan hujan salju, ada daftar 10 negara yang dianggap sebagai negara salju terindah. Yang dimaksud dengan negara salju terindah ini adalah negara yang mempunyai pemandangan indah dikarenakan adanya salju yang turun. Berikut adalah negara tersebut:


1. Swiss



Swiss adalah salah satu negara di Eropa tengah yang mempunyai pemandangan yang Indah. Negara yang berbatasan langsung dengan Jerman, Prancis, Italia, dan Austria ini sebagian besar merupakan wilayah lereng pegunungan Alpen yang terkenal keindahanya, maka dari itu tak heran jika Swiss memiliki pemandangan alam salju terbaik di dunia.


2. New Zealand



Dari daftar 1o negara salju terbaik ini, New Zealand adalah satu-satunya negara yeng berada di belahan bumi selatan. Negara kepulauan di Barat daya samudera barat pasifik ini mempunyai keindahan alam pegunungan yang sangat luar biasa.


3. Alaska (USA Territory)



Dalam hal ini, Alaska dianggap sebagai negara bagian. Hal ini dikarenakan Alaska merupakan negara bagian Amerika serikat yang letaknya terpisah dari negara Induknya. dari semua negara bagian Amerika serikat, Alaska adalah negara bagian yang memilik pemandangan alam salju terindah.


4. Kanada



Negara yang terbentang dari samudera Atlantik dan selat Davis sampai samudera Pasifik ini merupakan negara Amerika yang terletak di bagian paling utara. Di padang rumput Kanada yang luas dan datar terdiri dari provinsi Manitoba, Saskatchewan dan Alberta, menyebar menuju Pegunungan Rocky ini akan berubah menjadi surga salju di musim dingin karna saking indahnya.


5. Prancis



Walaupun Prancis adalah salah satu negara di eropa Barat, tapi Perancis adalah salah satu negara yang dilalui oleh lintasan pegunungan Alpen. Tak heran jika pemandanganya indah, Apalagi jika ditambah dengan pemandangan pegunungan Mount Blanc yang berada di pesisir selatan Eropa Barat ini, maka akan semakin menambah keindahan pemandangan alam Prancis.


6. Norwegia


Memang tak salah jika Norwegia mempunyai pemandangan salju terindah, Hal ini dikarenakan letak negara Norwegia yang berada di semenanjung skandinavia dan berbatasan langsung dengan samudera atlantik. Norwegia adalah negara yang bergunung-gunung dan sebagian besar tertutup oleh gletser.


7. Islandia



Islandia adalah negara yang sebagian tertutup oleh salju es, oleh karena itu, negara ini dinamai Iceland atau Islandia (tanah es). Negara yang berdekatan dengan Greenland ini terletak di bagian utara samudera Atlantik.


8. Jepang



Negeri Sakura yang memiliki pemandangan alam padang salju yang indah. Negeri ini terletak di sekitar 41 derajat lintang utara. Jika tiba musim dingin, maka pemandangan kota akan tampak seperti negeri dongeng, terlebih lagi jika kita melihat pemandangan salju di lereng gunung Fuji.


9. Swedia



Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia. Negara ini berbatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di timur laut, Selat Skagerrak dan Selat Kattegat di barat daya, serta Laut Baltik dan Teluk Bothnia di timur. dulu negara ini pernah menjadi negara termiskin di Eropa pada abad ke 19, tapi karena keindahan alamnya, negara ini menjadi tujuan wisata terkenal dan kemudian bisa membangun negara ini menjadi lebih baik.


10. Korea Selatan



Korea adalah salah satu negara 4 musim yang topografinya berupa pegunungan. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Di musim dingin, pegunungan di Korea Selatan berubah menjadi pegunungan salju yang sangat Indah.



sumber : http://strano66.blogspot.com/2012/01/10-negara-bersalju-terindah-di-dunia.html
,

Sejarah Kota Bandung dan Tempat Wisatanya

Logo Kota Bandung
Logo Kota Bandung
Motto : Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat)
Lokasi : Kota Bandung di Pulau Jawa
Koordinat : 6°54′53.08″S 107°36′35.32″E
Negara : Indonesia
Hari Jadi : 25 September 1810
Pemerintahan : Wali kota H. Dada Rosada, S.H., M.Si
Luas : Total 167,67 km2
Kode telepon : +62 22
Situs web : http://www.bandung.go.id 







Bendera Kota Bandung
Bendera yang digunakan oleh Kota Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953, Nomor 9938/53.
Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut di atas sebagai berikut:
Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung adalah tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas ke bawah berwarna hijau, kuning, dan biru.
Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut di bawah huruf ‘a’ urutan dari atas ke bawah adalah 2:1:1.
Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5. 


Asal Usul Nama Bandung

Daerah yang sekarang dikenal dengan nama Bandung semula adalah ibukota Kerajaan Padjajaran (tahun 1488). Namun dari penemuan arkeologi kuno, kota tersebut adalah rumah bagi Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggiran sungai Cikapundung sebelah Utara Bandung, dan di pesisir Danau Bandung. Asal usul nama kota "Bandung" sendiri memiliki banyak versinya.
Dalam buku tulisan Haryoto Kunto, dapat ditemukan bahwa kata Bandung, berasal dari kata Bandong, sesuai dengan penemuan sebuah negeri kecil oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva. Dan tercatat pula bahwa Dr. Andries de Wilde, seorang pemilik kebun kopi yang sangat luas di daerah ini, meminang seorang gadis dan kemudian menikahinya yang berasal dari Kampung Banong (di daerah Dago Atas).

Malah ada pula yang berpendapat Kata Bandung berasal dari sebuah nama pohon Bandong ‘Garcinia spec’ (Heyne : 1950 Jilid III, pada halaman 2233, menyebutkan bahwa Bandong ‘Garcinia spec’ sejenis pohon yang tingginya 10 - 15 m dan besar batangnya 15 - 20 cm, dengan batang tak bercabang. Pohon ini dieksploitasi setelah berumur 20 - 30 tahun, dengan cara menoreh kulit kayu sedalam 2 - 3 mm akan mengalirkan cairan kekuning-kuningan. Menurut Wiesner’s Rohstoffe digunakan untuk pengobatan, mewarnai pernis-pernis spirtus, lak emas ‘goudlak’, cat air dan fotografi. Jadi nama Bandung berasal dari Bandong yang sesuai dengan sebuah nama kampung yang telah ditemukan oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva di atas.

Menurut penulis buku Wisata Bumi Cekungan Bandung, T. Bachtiar, Bandung juga artinya adalah persahabatan/perdamaian. Berasal dari Bahasa Kawi, Bandung artinya bersama-sama, bersahabat, bersaing, mendampingi, dan saling tolong menolong.

Mengenai asal-usul nama "Bandung", dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata "Bandung" dalam bahasa Sunda, identik dengan kata "banding" dalam Bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabanding (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata bandung berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan.

Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung.

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa kata Bandung berasal dari kata bendung. Pendapat-pendapat tentang asal dan arti kata Bandung, rupanya berkaitan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum purba di daerah Padalarang oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu yang meletus pada masa holosen (± 6000 tahun yang lalu). Akibatnya, daerah antara Padalarang sampai Cicalengka (± 30 kilometer) dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu sampai Soreang (± 50 kilometer) terendam menjadi sebuah danau besar yang kemudian dikenal dengan sebutan Danau Bandung atau Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil penelitian geologi, air Danau Bandung diperkirakan mulai surut pada masa neolitikum (± 8000 - 7000 sebelum Masehi). Proses surutnya air danau itu berlangsung secara bertahap dalam waktu berabad-abad.


Kependudukan Kota Bandung

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya.

Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.


Pemerintahan Kota Bandung

Dalam administrasi pemerintah daerah, kota Bandung dipimpin oleh walikota. Sejak 2008, penduduk kota ini langsung memilih walikota beserta wakilnya dalam pilkada, sedangkan sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kotanya.


Perwakilan Pemerintahan Kota Bandung

Sesuai konstitusi yang berlaku DPRD kota Bandung merupakan representasi dari perwakilan rakyat, pada Pemilu Legislatif 2004 sebelumnya anggota DPRD kota Bandung berjumlah 45 orang. Sesuai dengan perkembangan dan pertambahan penduduk maka pada Pemilu Legislatif 2009 anggota DPRD kota Bandung bertambah menjadi 50 orang, yang kemudian tersusun atas perwakilan delapan partai, dan terdiri atas 41 lelaki dan 9 perempuan.


Pariwisata dan Budaya Kota Bandung

Sejak dibukanya Jalan Tol Padaleunyi, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda, diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.

Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955, Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.

Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat minati oleh masyarakat terutama pada saat hari minggu maupun libur sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan sekarang dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari. Selain itu beberapa kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan maupun factory outlet juga tersebar di kota ini diantaranya, di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah tersebar di kota Bandung, beberapa di antaranya Istana Plaza Bandung, Bandung Supermal, Cihampelas Walk, Paris Van Java Mall, dan Bandung Indah Plaza.

Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal di kota ini diantaranya Pasar Baru, Pasar Gedebage dan Pasar Andir. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini. Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa.

Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra.


Berbagai tempat wisata yang ada di kota Bandung :

Gedung antik
  • Gedung Sate, Jl. Diponegoro 
  • Gedung Bank Indonesia, Jl. Braga 
  • Bumi Siliwangi (ISOLA), Jl. Setiabudhi 
  • Balai Kota, Jl. Merdeka 
  • Balai Pakuan, Jl. Kebon Kawung 
  • Pendopo, Jl. Dewi Sartika 

Taman
  • Taman Hutan Djuanda, Jl. Dago Pakar 
  • Taman Lalu Lintas Ade Irma S, Jl. Sumatera 
  • Kebun Binatang, Jl. Tamansari 
  • Taman Cibeunying, Jl. Cibeunying 
  • Taman Maluku, Jl. Maluku 
  • Taman Dewi Sartika, Jl. Merdeka 
  • Taman Gedung Sate, Jl. Cimandiri 
  • Taman Ganesha, Jl. Ganesha 
  • Taman Cilaki, JL. Cilaki 
  • Taman Alun-alun Bandung, Jl. Asia-Afrika 
  • Gedung Sate, Jl. Diponegoro 

Museum, Monumen dan Jalan-jalan Kota
  • Museum Sri Baduga, Jl. BKR No.185 
  • Museum Konferensi Asia-Afrika, Jl. Asia Afrika 
  • Museum Geologi, Jl. Diponegoro 
  • Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Jl. Lembong 
  • Museum POS, Jl. Cilaki 
  • Monumen Perjuangan Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur 
  • Monumen Bandung Lautan Api, Jl. Tegalega 
  • Monumen Kereta Api, Jl. Stasiun Timur 
  • Jalan Cihampelas 
  • Jalan Dago 
  • Jalan Braga 
  • Jalan LL.RE.Martadinata 

Tempat wisata yang ada sekitar di kota Bandung :
  • Situ Cimanggu; Tempat ini pilihan yang tepat. Merupakan kolam pemandian didaerah perkebunan teh Ciwidey dan merupakan kolam air panas yang dilengkapi dengan kedai minum, pentas kesenian dan fasilitas kesenian. Situ Cimanggu berada 45km arah selatan kota Bandung. 
  • Waduk Saguling; Tak hanya waduk namun juga terdapat Pemandian air panas Cisameng curug jawa sanghiang tiroko. Waduk ini memanfaatkan salah satu sungai terbesar di Jawa Barat, yaitu sungai Citarum. Waduk Sagulung berada diruas jalan Bandung-Cianjur. 
  • Situ Cileunca; Situ yang luasnya sekitar 1400 Hektar ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang berpanorama menarik terletak 40km arah selatan kota Bandung temperatur daerah ini berkisar 16-23 derajat celcius. 
  • Situ Ciburuy; Terletak 33km dari arah kota Bandung terkenal dengan alamnya yang khas yaitu bukit-bukit kapur yang menjulang. 
  • Ciater; Tempat pemandian air panas yang bersebelahan dengan gunung Tangkuban Parahu dan dikelilingi oleh perkebunan Teh. 
  • Curug Cisarua; Curug dengan ketinggian 15m berdekatan dengan pasar bunga Cihideung Lembang. 
  • Tangkuban Parahu; Pegunungan dengan pesona kawahnya yang indah dapat dicapai dengan sekitar 1 jam dari pusat kota 25 km arah utara kota Bandung. Begitu sampai bau sulfur yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit akan menyergap penciuman. Selain kawah utama juga terdapat beberapa kawah kecil lainnya seperti kawah Domas. 
  • Bumi Perkemahan CIKOLE; Bumi Perkemahan Cikole seluas 488 Hektar ini terletak pada ketinggian 1300m diatas permukaan laut. Memiliki fasilitas taman bunga, lapangan, taman area parker dll. Bumi Perkemahan Cikole berada disekitar ruas jalan Bandung-Subang 
  • Bumi Perkemahan Ranca Upas; Komplek Bumi Perkemahan yang berada disekitar tanaman Acalipticus. Berjarak 42 km dari kota Bandung kearah selatan dengan suhu berkisar antara 18-23 derajat celcius. Keberadaan objek wisata ini masih belum banyak dikenal orang,objek wisata punceling,dikunjungi oleh mereka yang senag dengan olahraga jalan kaki,maka tak heran apabila pengunjung yang mendatangi objek ini cenderung berkelompok dan untuk berdarmawisata menikmati keindahan alamnya. 
  • Objek Wisata Kawah Putih; Objek wisata ini belum lama diresmikan untuk dapat dinikmati oleh umum. Sebelumnya Kawah Putih dikenal sebagai daerah tambang belerang, hal ini dapat dilihat dari peninggalan di areal wisata kawah putih, yaitu berupa gua penambangan belerang. Fasilitas yang tersedia di objek wisata ini masih terbatas, yaitu: Parkir,WC umum,Mushola,dan warung-warung penjual makana ringan dan minuman.Letaknya berada di 44 km arah selatan kota Bandung. 
  • Penangkaran Rusa Ranca Upas; Ranca Upas adalah areal yang disediakan bagi perkemahan. Disamping disiapkan untuk perkemahan, Ranca Upas memiliki areal yang dipergunakan untuk penangkaran rusa. 
  • Pemandian Air Panas Cimanggu; Daerah Ciwidey kaya dengan sumber air panas alam, salah satunya dimanfaatkan oleh PERUM Perhutani sebagai sumber air kolam renang Cimanggu. Objek wisata Cimanggu memiliki fasilitas : Tempat parker luas, Arena bermain anak-anak, Kolam renag air panas alam, MCK dan WC umum, Mushola, dan warung penjual makanan ringan dengan minuman. Letaknya berada di 45 km arah selatan kota Bandung. 
  • Pemandian Air Panas Alam Walini; Seperti halnya Cimanggu,Walini yang pula memanfaatkan melimpahnya sumber air panas alam, menyediakan kolam renang panas. Objek wisata ini berada di lingkungan perkebunan the yang berhawa sejuk na segar tepatnya 46 km arah selatan kota Bandung. Walini memiliki fasilitas : Bungalow, Restoran, Tempat Parkir, WC umum. 
  • Situ Patenggang; Situ Patenggang yang memiliki luas areal 140 ha adalah tempat tujuan utama para pengunjung objek wisata daerah Ciwidey. Terletak diantara perkebunan the Rancabali an kawasan hutan Rancabali tepatnya 47 km arah selatan kota Bandung. Situ Patenggang benar-benar memanfaatkan keindahan alam sebagai daya tariknya. Fasilitas yang tersedia adalah: Bungalow, Sepeda Air, Sampan, Kios-Kios penjual cendramata, makanan, minuman, WC, dan Areal parkir.
, ,

Sejarah Candi Borobudur - Candi Budha Termegah di Dunia













Borobudur
adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang yang letaknya sebelah selatan + 15 km sebelah selatan kota Magelang dataran kedu yang berbukit hampir seluruhnya di kelilingi pegunungan, pegunungan yang mengelilingi Candi Borobudur di antaranya di sebelah timur terdapat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi Barat, Laut Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Candi Borobudur dibangun sekitar abad ke 8 sampai awal abad ke 9, ini didasari pada tulisan singkat yang ada di atas figura relief kaki asli Candi Borobudur. Pendirinya adalah Raja Samaratungga salah satu raja dari kerajaan Mataram Kuno yang disebut-sebut sebagai masa keemasannya wangsa Syailendra.

Tahap Pembangunan Candi Borobudur :
  • Tahap pertama >> Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.
  • Tahap kedua >> Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.
  • Tahap ketiga >> Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.
  • Tahap keempat >> Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.



Penemuan Kembali Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan telah dan hampir terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad–abad. Diperkirakan hanya 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah. Sejak runtuhnya kerajaan Mataram Konu pada tahun 930 M, pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur, Candi Borobudur mulai terbengkalai dan tak terurus,  tumbuhan liar yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya.

Pada tahun 1814 M  Letnan Gubernur Jendral Inggrs Sir Thomas Stamford Rafles mengunjungi Indonesia yang ketika itu di jajah Inggris pada tahun 1811 M –1816 M. Ia 
mengutus H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki keberadaan bangunan besar ini. Dalam dua bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Karena ancaman longsor, ia tidak dapat menggali dan membersihkan semua lorong. Ia melaporkan penemuannya kepada Raffles termasuk menyerahkan berbagai gambar sketsa candi Borobudur. Meskipun penemuan ini hanya menyebutkan beberapa kalimat, Raffles dianggap berjasa atas penemuan kembali monumen ini, serta menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah hilang ini.

Pada tahun 1835 M seluruh candi Borobudur di bebaskan dari apa yang menjadi penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karena begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing –puing yang masih menutupi candi di singkirkan dan tanah yang menutupi lorong – lorong dari bangunan semua juga dibersihkan sehingga candi lebih baik di bandingkan sebelumnya.  
 

Bagian-bagian candi Borobudur banyak dicuri sebagai benda cinderamata, arca dan ukirannya diburu kolektor benda antik. Pemerintah Hindia Belanda mengizinkan untuk menghadiahkan delapan gerobak penuh arca dan bagian bangunan Borobudur kepada Raja Thailand, ChulalongkornArtefak yang diboyong ke Thailand antara lain; lima arca Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang, dan arca penjaga dwarapala yang pernah berdiri di Bukit Dagi — beberapa ratus meter di barat laut Borobudur. Beberapa artefak ini, yaitu arca singa dan dwarapala, kini dipamerkan di Museum Nasional di Bangkok.

Batu Peringatan Pemugaran
Pada tahun 1973, candi Borobudur mengalami pemugaran besar-besaran yang melibatkan ratusan pekerja muda dengan menghabiskan dana yang cukup besar, prasasti dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur. UNESCO memasukan Borobudur kedalam Situs Warisan Dunia pada tahun 1991.

Secara keseluruhan candi Borobudur mengalami banyak pemugaran, berikut Ikhtisar Waktu Proses Pemugaran Candi borobudur :

  • 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa BorobudurRaffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
  • 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.
  • 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
  • 1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.
  • 1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
  • 1956 - Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.
  • 1963 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
  • 1968 - Pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
  • 1971 - Pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.
  • 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
  • 10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
  • 21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali. Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstremis yang dipimpin oleh Husein Ali Al Habsyi.
  • 1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Nama Borobudur kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras.
Ada penjelasan lain yaitu Borobudur berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata biara/vihara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas".
Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Candi Borobudur di bangun mengunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 M3
bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak – undak dengan tangga naik pada ke – 4 sisinya ( Utara, selatan, Timur Dan Barat )
pada Candi Borobudur tidak ada ruangan di mana orang tak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja. Lebar bangunan Candi Borobudur 123 M dengan Panjang bangunan Candi Borobudur 123 M dan sudut yang membelok 113 M serta tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 M. Pada kaki yang asli di di tutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar undaknya.

Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi.
Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.


Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief.
Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran.
Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain.
Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit.
Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat.
Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan.
Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

Secara keseluruhan candi Borobudur terdiri dari :

PATUNG
Patung Budha

Di dalam bangunan Budha terdapat patung – patung Budha berjumlah 504 buah diantaranya sebagai berikut:
Patung Budha yang terdapat pada relung – relung : 432 Buah
Sedangkan pada teras I, II, III berjumlah : 72 Buah
Jumlah : 504 Buah

Susunan patung Budha pada candi Bororbudur sebagai berikut:

  1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha
  2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha
  3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha
  4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha
  5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha
  6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha
  7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha
  8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha

Jumlah : 504 Patung Budha


PATUNG SINGA
Patung Singa

Pada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila di hitung sekarang jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke barat seolah – olah sedang menjaga bangunan Candi Borobudur yang megah dan anggun.


STUPA

  • Stupa Induk >> Berukuran lebih besar dari stupa – stupa lainya dan terletak di tengah – tengah paling atas yang merupakan mahkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudurgaris tengah Stupa induk + 9.90 M puncak yang tertinggi di sebut pinakel / Yasti Cikkara, terletak di atas Padmaganda dan juga terletak di garis Harmika.
  • Stupa Berlubang / Terawang >> Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang terdapat pada teras I, II, III di mana di dalamnya terdapat patung Budha. Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah, stupa – stupa tersebut berada pada tingkat ArupadhatuTeras I terdapat 32 Stupa, Teras II terdapat 24 Stupa, Teras III terdapat 16 Stupa. Jumlah 72 Stupa
  • Stupa Borobudur
  • Stupa kecil >> Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya saja perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang lainya, seolah – olah menjadi hiasan bangunan Candi Borobudur keberadaan stupa ini menempati relung – relung pada langkah ke II saampai langkah ke V sedangkan pada langkah I berupa Keben dan sebagian berupa Stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472 Buah.



RELIEF

Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuno yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur.
Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita Jaka.

Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.


Cerita pada relief candi Borobudur secara singkat bermakna sebagai berikut :

KARMAWIBHANGGA
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

LALITAWISTARA
Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.

JATAKA DAN AWADANA
Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana.
Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan.
Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

GANDAWYUHA
Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana.
Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.

ARCA BUDDHA
Selain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi lotus serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu.

Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan barisan di sisi luar pagar langkan. Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya. Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung , baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung. Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat Rupadhatu.
Pada bagian Arupadhatu (tiga pelataran melingkar), arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa berterawang (berlubang). Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72 stupa. Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak (kebanyakan tanpa kepala) dan 43 hilang (sejak penemuan monumen ini, kepala buddha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri).